Tana Paser-Penggunaan data di wilayah Kabupaten Paser, tampaknya diseriusi dengan langkah awal berupa penambahan wawasan bagi para operator satu data di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dengan menggelar kegiatan Coaching Data Spasial yang baru pertama kali digelar Diskominfostaper Kabupaten Paser, bagi tenaga pengolah data tinggal menambahkan data yang telah dilakukan selama ini terhadap Satu Data Indonesia (SDI).
Kepala Diskominfostaper Arief Rahman yang diwakili Sekretaris Diskominfostaper Mulyadi Rahman, waktu membuka pengenalan kegiatan di Kantornya, Rabu sampai Kamis (29-30/10) menjelaskan implementasi data berkembang digunakan hampir setiap perangkat daerah maupun antar daerah, dengan terhubungnya Satu Data Indonesia yang telah berjalan selama ini. “Penggunaan data yang lebih memiliki keterkaitan antar OPD, maka data harus memiliki keakuratan yang tepat, sekaligus penulisan huruf dan angka yang mengikuti anjuran pemerintah,” jelasnya waktu membuka acara.
Sebanyak 42 orang tenaga operator hanya menambahkan data pada peranan tugas di setiap OPD. Hasil dari pengumpulan data yang telah dikerjakan beberapa tahun belakangan ini tinggal ditambah berupa variasi pemetaan atau gambar pada peta.
Sementara Kepala Seksi Pengolahan Dan Diseminasi Data Statistik Sektoral Oktoberson yang mewakili Kabid Statistik Dan Persandian Puji Widyastanti menjelaskan pembelajaran pemulaan Jaringan Informasi Geospasial Daerah (JIGD) berkaitan dengan SDI yang telah dilakukan bagi tenaga operator data yang berbentuk data pemetaan secara daerah. “Data pemetaan berupa Geospasial atau JIGD sebagai penerapan standar lama yakni sejak tahun 2023, yang sekarang baru dikenalkan kembali,” ungkapnya.
Dalam pemetaan secara detail, lokasi atau titik dari peranan OPD melaksanakan pelayanan publik, terlihat secara jelas sekaligus terdapat secara nasional dengan pembaharuan yang dikerjakan oleh operator. “Operator memiliki peranan berupa pendataan dari awal maupun akhir termasuk pembaharuan data spasial, sementara pemetaan dapat dilakukan pada waktu awal dimulai,” jelasnya.
Sebagai Narasumber sekaligus Pelatih Operator Satu Data Rija Raihandani Fayi mengatakan pelatihan dari penggunaan data spasial sangat berguna pada zaman sekarang maupun kedepan sebagai dasar perancanaan pembangunan dan evaluasi lebih tepat sasaran. “Pelatihan sangat bermanfaat karena data pada zaman sekarang lebih akurat jika dipetakan dengan baik, oleh karena itu peningkatan SDM di perangkat daerah dapat membuat perancanaan pembangunan dan evaluasi lebih tepat sasaran,”.
Kepala Diskominfostaper Arief Rahman yang diwakili Sekretaris Diskominfostaper Mulyadi Rahman, waktu membuka pengenalan kegiatan di Kantornya, Rabu sampai Kamis (29-30/10) menjelaskan implementasi data berkembang digunakan hampir setiap perangkat daerah maupun antar daerah, dengan terhubungnya Satu Data Indonesia yang telah berjalan selama ini. “Penggunaan data yang lebih memiliki keterkaitan antar OPD, maka data harus memiliki keakuratan yang tepat, sekaligus penulisan huruf dan angka yang mengikuti anjuran pemerintah,” jelasnya waktu membuka acara.
Sebanyak 42 orang tenaga operator hanya menambahkan data pada peranan tugas di setiap OPD. Hasil dari pengumpulan data yang telah dikerjakan beberapa tahun belakangan ini tinggal ditambah berupa variasi pemetaan atau gambar pada peta.
Sementara Kepala Seksi Pengolahan Dan Diseminasi Data Statistik Sektoral Oktoberson yang mewakili Kabid Statistik Dan Persandian Puji Widyastanti menjelaskan pembelajaran pemulaan Jaringan Informasi Geospasial Daerah (JIGD) berkaitan dengan SDI yang telah dilakukan bagi tenaga operator data yang berbentuk data pemetaan secara daerah. “Data pemetaan berupa Geospasial atau JIGD sebagai penerapan standar lama yakni sejak tahun 2023, yang sekarang baru dikenalkan kembali,” ungkapnya.
Dalam pemetaan secara detail, lokasi atau titik dari peranan OPD melaksanakan pelayanan publik, terlihat secara jelas sekaligus terdapat secara nasional dengan pembaharuan yang dikerjakan oleh operator. “Operator memiliki peranan berupa pendataan dari awal maupun akhir termasuk pembaharuan data spasial, sementara pemetaan dapat dilakukan pada waktu awal dimulai,” jelasnya.
Sebagai Narasumber sekaligus Pelatih Operator Satu Data Rija Raihandani Fayi mengatakan pelatihan dari penggunaan data spasial sangat berguna pada zaman sekarang maupun kedepan sebagai dasar perancanaan pembangunan dan evaluasi lebih tepat sasaran. “Pelatihan sangat bermanfaat karena data pada zaman sekarang lebih akurat jika dipetakan dengan baik, oleh karena itu peningkatan SDM di perangkat daerah dapat membuat perancanaan pembangunan dan evaluasi lebih tepat sasaran,”.